أنزلت صحف إبراهيم أول ليلة من رمضان ، و أنزلت التوراة لست مضين من رمضان ،و أنزل الإنجيل لثلاث عشرة ليلة خلت من رمضان ، و أنزل الزبور لثمان عشرة خلت من رمضان ، و أنزل القرآن لأربع و عشرين خلت من رمضان ” .
“Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat diturunkan pada enam hari pertama bulan Ramadhan, dan Injil diturunkan pada malam ke tiga belas bulan Ramadhan, dan Zabur diturunkan pada hari ke delapan belas bulan Ramadhan, dan Al-Qur’an diturunkan pada hari ke dua puluh empat dari bulan Ramadhan.”
Takhrij Hadits:
Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam “as-silsilah as-shahihah” 4/104 mengatakan, Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad 4/107, An-Nu’aali dalam haditsnya 131/2, ‘Abdul Ghani Al-Maqdisi dalam “fadha’il ramadhan” 53/1, Ibnu ‘Asaakir 2/167/1 dari ‘Imraan Al-Qatthaan dari Qataadah dari Abul Maliih dari Waatsilah secara marfu’.
Beliau juga menyatakan hadits ini sanadnya hasan, para perawinya tsiqah, namun pada Al-Qatthan ada “omongan yang ringan”, dan baginya ada syaahid dari hadits Ibnu ‘Abbas secara marfu’. Dikeluarkan oleh Ibnu ‘Asaakir 2/167/1 dan 5/352/1 melalui jalur periwayatan ‘Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas. Namun sanad hadits ini munqathi’ (terputus), berhubung ‘Ali tidak melihat Ibnu ‘Abbas. [As-Silsilah As-Shahihah no. 1578]
Penjelasan Hadits:
Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam di atas menerangkan kepada kita tentang keistimewaan bulan Ramadhan atas seluruh bulan, yaitu diturunkan padanya Al-Qur’an dan kitab-kitab ilahiyah para Nabi terdahulu ‘alaihimussalam. Keistimewaan ini Allah nyatakan dalam firman-Nya:
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان فمن شهد منكم الشهر فليصمه
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’an sebagai petunjuk kepada sekalian manusia dan sebagai keterangan dari petunjuk dan furqan. Maka barangsiapa dari kalian menyaksikan bulan tersebut, maka hendaklah ia berpuasa…” [Al-Baqarah: 185]
Al-Hafidzh Ibnu Katsir Al-Qurasyi As-Syaafi’i rahimahullah menerangkan dalam tafsirnya bahwa shuhuf Taurat, Zabur dan Injil diturunkan secara langsung kepada para Nabi dengan sekaligus seluruhnya. Adapun Al-Qur’an Allah turunkan dengan sekaligus di Baitul ‘Izzah (langit dunia) pada bulan Ramadhan dan bertepatan dengan malam (lailatul) qadr. Hal ini Allah tegaskan dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam (lailatul) qadr.” [Al-Qadr: 1]
Allah juga berfirman:
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam yang penuh barakah.” [Ad-Dukhan: 3]
Kemudian Allah turunkan Al-Qur’an kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam secara berangsur dari langit dunia sesuai dengan latar belakang peristiwa maupun kejadian yang di alami oleh beliau di dunia.
Dengan demikian sungguh mulia kedudukan bulan Ramadhan di sisi Allah ta’ala, dan sesungguhnya masih banyak lagi keistimewaan bulan Ramadhan yang telah diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam kepada kita. Sehingga tidak sepantasnya kita meremehkan bulan yang penuh barakah ini dengan sikap lalai dari menjalankan berbagai amalan shalih dan ketaatan kepada Allah ta’ala.
Fikri Abul Hasan
Posting Komentar