Anda pasti sudah tidak asing dengan kata Alien
atau UFO.Ketika mendengar nama itu,sebagian besar orang akan terbayang sesosok
mahluk cebol berkepala botak dan bermata besar, dengan latar belakang kendaraan
berupa piring
terbang bercahaya. Atau terbayang sebuah film yang dibintangi oleh
Sigourney Weaver pada era 90-an dimana menggambarkan Alien
sebagai mahluk predator. Fenomena UFO dan Alien akan selalu menjadi bahan yang
menarik untuk dijadikan latar belakang sebuah film fiksi
ilmiah, sebut saja Star Trek, Men in Black, dan Independence Day.
Semenjak awal abad 20 masyarakat semakin
banyak memperbincangkan
mengenai topik yang satu ini. Ditambah lagi dengan banyaknya
laporan adanya penampakan kendaraan bercahaya, atau mahluk-mahluk aneh ini pada beberapa
orang di
berbagai tempat. Lalu wajar saja kalau kita jadi bertanya- tanya, benarkah mereka
ada? Saya
sebagai seorang muslim Isya Allah akan membahas tentang adanya
UFO/Alien dalam kajian Islam yang sebenarnya telah diberitakan kepada kita oleh Allah
Sang Pencipta
alam semesta dalam Al- Qur'an dan juga dalam hadits Rasulullah SAW.
“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan
langit dan bumi serta makhluk-makhluk melata Yang Dia sebarkan pada
keduanya. Dan Dia
Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. ( QS As Syuura : 29)”
Dalam ayat tersebut terdapat kata langit dan bumi.
Kita pastinya
sudah tahu bahwa bumi adalah sebuah planet berbentuk bulat yang
dihuni oleh
kita manusia dan makhluk lainnya, akan tetapi banyak orang salah menafsirkan
kata langit.
Langit disini tiada lain mengacu kepada luar angkasa. slam sebagai
rahmatan lil
'alamin (rahmat bagi alam semesta), menerima keberadaan mahluk hidup
di luar
angkasa sebagai bagian dari ciptaan Allah yang Maha Kuasa. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang Alien dan UFO?
Bukankah Allah tidak menyebutkan tentang
mahluk- mahluk beradab lain selain Malaikat, Jin dan Manusia? Juga tidak disebutkan adanya
planet lain
yang memiliki kehidupan? Pertanyaan ini yang sering menjadi perdebatan di
kalangan alim
ulama. Di
dalam Al Qur'an maupun hadits, sering disebut-sebut tentang para penduduk
langit.
Sebagian ulama menafsirkan penduduk langit adalah
para malaikat
yang menjalankan tugasnya di seluruh penjuru langit. Namun ada
sebuah hadis yang cukup menarik tentang hal ini. Rasulullah SAW
bersabda:
“ Sesungguhnya
Allah, MalaikatNya,
serta penduduk langit dan bumi, hingga semut yang ada di dalam
lubangnya, dan ikan-ikan di lautan, (semuanya) bersalawat atas orang yang mengajarkan
kebaikan pada
manusia” (HR.Tirmidzi).
Dari hadis ini terlihat
jelas bahwa
Rasulullah membedakan antara malaikat dan penduduk langit. Ada yang
berpendapat bahwa penduduk langit adalah orang-orang yang di
surga. Namun
itu mustahil, kita semua baru bisa memasuki surga setelah dibangkitkan
kelak di padang mahsyar. Ada pula pendapat bahwa para penduduk langit adalah
para nabi
yang sudah wafat, memang itu juga ada benarnya. Namun kami cenderung
pada pendapat
bahwa penduduk langit terdiri dari malaikat dan mahluk-mahluk selain
malaikat, yang dalam hal ini adalah merupakan rahasia Allah. Allah berkuasa untuk
menciptakan mahluk-mahluk berperadaban diberbagai planet di seluruh penjuru alam semesta,
dan tidak
disebutkannya mereka di dalam Al Qur'an bukan berarti mereka tidak ada.
Sebagaimana perumpamaan, di dalam Al Qur'an hanya disebutkan tentang 25 orang nabi.
Namun jumlah
nabi yang sesungguhnya sangatlah banyak (di dalam hadis disebutkan jumlah nabi
adalah sekitar
125 ribu).
Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui kebenaran
ada tidaknya
mereka, hanya saja saya ingin mengajak anda untuk berpikir terbuka
bahwa jika
suatu saat benar-benar terbukti bahwa mereka ada, sesungguhnya itu
hanyalah membuktikan kekuasaan yang tak terbatas dan diluar pemahaman kita dari
Allah Sang Maha Pencipta. Inilah Islam, rahmat bagi seluruh
alam semesta,
bukan hanya rahmat bagi seluruh bumi.
Jika kita membaca majalah- majalah UFO yang
diterbitkan di Indonesia contohnya adalah Info UFO dan Beta UFO,
kita bisa melihat sejauh mana kerusakan yang terjadi akibat
Informasi yang dibawa oleh mahluk- mahluk itu. Disana mulai muncul propaganda-propaganda
ekstraterestial
yang seringkali disangkut pautkan dengan ajaran kebudayaan Pagan
maupun Judaisme,
dimana kita sama-sama tahu bahwa otentisitas literaturnya meragukan secara
ilmiah.
Apabila anda membaca sendiri majalah-majalah itu,
akan terlihat
jelas sekali adanya suatu usaha untuk membuat manusiabingung dan akhirnya
berpaling dari agama. Dan saat ini kita belum tahu berapa orang
yang telah menjadi korban.
Islam mengajarkan
kita untuk menempatkan diri secara benar. Kita tidak memungkiri
adanya kemungkinan
keberadaan mahluk-mahluk asing (Alien) di luar sana. Namun kita
juga jangan
sampai terpengaruh propaganda dari mahluk- mahluk yang mengklaim
sebagai Alien dan
percaya begitu saja Informasi yang disampaikan oleh mereka. Apalagi jika lebih
mendasarkan diri pada berbagai legenda kaum pagan dan judaisme, yang kebenarannya
jelas-jelas meragukan.
Wallaahu A'lam ..
Wallaahu A'lam ..
Posting Komentar