→ Seorang Ustad Menjwbnya..
Rasulullah shallallahu'alaihi
wasallam bersabda: "Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang lain
tertawa. Celakalah ia, celakalah ia.
( HR. Abu Dawud )
Pada dasarnya, bercanda hukumnya mubah (dibolehkan),
bila tidak berlebihan, karena terkadang berlebihan justru
menyinggung dan menyakiti hati orang lain, bahkan dapat
mematikan hati. Dan hendaknya tidak ada unsur kedustaan,
sebagaimana ditunjukkan hadits di
atas, maka hendaknya seorang muslim sebisa mungkin menjauhi dusta dalam bercanda, sekecil
apapun. Juga tidak mengada-ada
cerita-cerita khayalan atau bahkan berdusta supaya orang lain
tertawa terpingkal-pingkal.
Dalam riwayat Imam Ahmad, disebutkan
ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥَ ﻛُﻠَّﻪُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘْﺮُﻙَ
ﺍﻟْﻜَﺬِﺏَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺰَﺍﺣَﺔِ ﻭَﻳَﺘْﺮُﻙَ ﺍﻟْﻤِﺮَﺍﺀَ ﻭَﺇِﻥْ
ﻛَﺎﻥَ ﺻَﺎﺩِﻗًﺎ
Dari Manshur bin Udzain dari Makhul dari Abu Hurairah ia
berkata ; Rasulullah
shallallahu'alaihi wasallam Bersabda: “ Tidak sempurna iman
seseorang sampai ia
meninggalkan kebohongan ketika
bercanda dan meninggalkan perdebatan meski ia pada posisi yang benar.” (HR.Ahma d)
Jadi, silahkan bercanda selama
tidak berbohong, karena berbohong tetaplah berbohong
meski itu dalam bercanda, dan hal
itu tidak menutup kemungkinan
akan membiasakan kita berbohong dalam hal lainnya.
→ Lalu yang jadi pertanyaan,
Bagaimana yang di TV?
→ Jawab :
Kalau tidak bohong ya tidak apa-apa tapi kalau bohong maka mereka termasuk yang dikatakan celaka
dalam hadits di atas. Kalau tidak bisa jujur ya lebih baik jangan
melawak saja, dan kita yang menonton juga jangan suka meniru2 yang
buruknya, yang dampaknya dari
lawakan di TV bisa kita lihat di
masyarakat seperti banyak yang becanda sambil menghina teman atau orang lain dan itu sudah di
anggap biasa dan becanda tapi
berbohong yang akhirnya berbohong juga di anggap biasa
meski tau itu dosa.
Sempurnakan Iman, tinggalkan berbohong dalam becanda apalagi sambil menghina. Inilah
Islam, sangat sempurna mengatur
kehidupan manusia.
Mau Bahagia ?
Taatlah pada Allah dengan mencontoh Rasul-Nya :)
Rasulullah shallallahu'alaihi
wasallam bersabda: "Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang lain
tertawa. Celakalah ia, celakalah ia.
( HR. Abu Dawud )
Pada dasarnya, bercanda hukumnya mubah (dibolehkan),
bila tidak berlebihan, karena terkadang berlebihan justru
menyinggung dan menyakiti hati orang lain, bahkan dapat
mematikan hati. Dan hendaknya tidak ada unsur kedustaan,
sebagaimana ditunjukkan hadits di
atas, maka hendaknya seorang muslim sebisa mungkin menjauhi dusta dalam bercanda, sekecil
apapun. Juga tidak mengada-ada
cerita-cerita khayalan atau bahkan berdusta supaya orang lain
tertawa terpingkal-pingkal.
Dalam riwayat Imam Ahmad, disebutkan
ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥَ ﻛُﻠَّﻪُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘْﺮُﻙَ
ﺍﻟْﻜَﺬِﺏَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺰَﺍﺣَﺔِ ﻭَﻳَﺘْﺮُﻙَ ﺍﻟْﻤِﺮَﺍﺀَ ﻭَﺇِﻥْ
ﻛَﺎﻥَ ﺻَﺎﺩِﻗًﺎ
Dari Manshur bin Udzain dari Makhul dari Abu Hurairah ia
berkata ; Rasulullah
shallallahu'alaihi wasallam Bersabda: “ Tidak sempurna iman
seseorang sampai ia
meninggalkan kebohongan ketika
bercanda dan meninggalkan perdebatan meski ia pada posisi yang benar.” (HR.Ahma d)
Jadi, silahkan bercanda selama
tidak berbohong, karena berbohong tetaplah berbohong
meski itu dalam bercanda, dan hal
itu tidak menutup kemungkinan
akan membiasakan kita berbohong dalam hal lainnya.
→ Lalu yang jadi pertanyaan,
Bagaimana yang di TV?
→ Jawab :
Kalau tidak bohong ya tidak apa-apa tapi kalau bohong maka mereka termasuk yang dikatakan celaka
dalam hadits di atas. Kalau tidak bisa jujur ya lebih baik jangan
melawak saja, dan kita yang menonton juga jangan suka meniru2 yang
buruknya, yang dampaknya dari
lawakan di TV bisa kita lihat di
masyarakat seperti banyak yang becanda sambil menghina teman atau orang lain dan itu sudah di
anggap biasa dan becanda tapi
berbohong yang akhirnya berbohong juga di anggap biasa
meski tau itu dosa.
Sempurnakan Iman, tinggalkan berbohong dalam becanda apalagi sambil menghina. Inilah
Islam, sangat sempurna mengatur
kehidupan manusia.
Mau Bahagia ?
Taatlah pada Allah dengan mencontoh Rasul-Nya :)
Posting Komentar