Ihram
merupakan pakaian wajib kaum muslimin yang hendak melaksanakan Ibadah
haji maupun Umrah. Pakaian Ihram adalah pakaian putih yang yang disebut
juga pakaian suci, pakaian ini tidak boleh dijahit. cara pemakaiannya
dililitkan kesekeliling tubuh (jama’ah pria).
Mengenakan pakaian Ihram merupakan tanda ibadah
Haji atau Umrah dimulai. Pada saat ini talbiyah diucapkan dengan Lafaz :
Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik laa syarikka laka labbaik, Innal
haamda wanni’mata laka wal mulk Laa syariika laka. artinya : Aku datang
memenuhi panggilanMu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilanMu, Tidak
ada sekutu bagiNya,Ya Allah aku penuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala
puji dan kebesaran untukMu semata-mata. Segenap kerajaan untukMu. Tidak
ada sekutu bagiMu
Pria :
Pakaian ihram pria terdiri dari dua lembar kain,
sehelai melilit tubuh mulai dari pinggang hingga dibawah lutut dan
sehelai lagi diselempangkan mulai dari bahu kiri kebawah ketiak kanan.
Pria itu tidak boleh mengenakan celana, kemeja, tutup kepala dan juga
tidak boleh menutup mata kaki.
Wanita :
Bagi wanita pakaian ihram lebih bebas tetapi
disunatkan yang berwarna putih, yang penting menutup seluruh tubuh,
kecuali wajah dan telapak tangan mereka, yang penting tidak ada jahitan.
Lengan baju mesti sepanjang pergelangan tangan Kerudung yang digunakan
harus panjang, tidak jarang serta menutupi bagian Dada Baju, gaun atau
rok harus sepanjang Tumit Memakai Kaos kaki Sepatu sebaiknya tidak
bertumit dan terbuat dari karet
LARANGAN SAAT BER IHRAM :
pada saat Ihram jama’ah dilarang melakukan perbuatan sebagai berikut :
Menebang pepohonan
Mempermainkan atau membunuh binatang
Memotong kuku
Menikah, menikahkan (melamar)
Melakukan hubungan Seks atau bercumbu
Berbicara kotor
Bertengkar dan
Mencaci maki.
Dengan demikian mereka harus bersabar sampai tiba
waktu Tahallul. Apabila melanggar salah satu ketentuan diatas maka
jamma’ah diwajibkan membayar Dam atau denda.
CARA MEMAKAI PAKAIAN IHRAM BAGI LAKI-LAKI
Pakaian ihram untuk laki-laki hanyalah sebatas dua
helai kain (bagian bawah disebut izar, dan bagian atas disebut rida’),
lebih diutamakan berwarna putih. adapun lainnya seperti pakaian dalam,
peci, topi, kaos kaki harus ditanggalkan. lantas bagaimana cara
memakainya?
Perhatikan hal berikut
Mari kita mulai dari bagian bawah. untuk bagian
bawah (izar) anda dapat melilitkan seperti apapun, namun yang perlu anda
perhatikan adalah:
Tutuplah
aurat, mulai dari bawah lutut hingga atas pusar. ini berfungsi manakala
kain ihrom bagian atas (rida) terbuka, aurot kita tidak akan terekspos.
juga perhatikan izar kita ketika dalam posisi jongkok, duduk. pastikan
jangan sampai terbelah dan menampakkan aurot.
jangan
melebihi / menutupi mata kaki. selain bermaksud agar lebih aman, karena
kain ihrom yang kita pakai di atas mata kaki tidak rawan terinjak atau
terkena kotoran, juga memakai pakaian di atas mata kaki adalah sunnah
yang diajarkan oleh Rosululloh
mudah
untuk berjalan. memakai pakaian ihrom jangan sampai menjadikan kita
layaknya sedang memakai jarik atau seperti perempuan yang memakai rok
panjang ketat sehingga menyulitkan untuk berjalan. maka perhatikan
kelonggarannya.
cara pemakaian
ada banyak cara pemakaian, tidak ada aturan khusus.
anda hanya perlu memperhatikan hal diatas tersebut. namun sekedar untuk
gambaran, berikut adalah diantara cara yang sering dipakai oleh para
jamaah:
anda bisa
panjangkan bagian kanan atau kiri dan melilitkannya di tubuh.
melilitkan ke arah kanan atau kiri sama saja. namun perhatikan langkah
anda, seringkali cara seperti ini menghambat laju anda dalam melangkah.
memakai
seperti sarung (ini cara yang menurut saya paling nyaman dan aman). anda
dapat mempertemukan dua ujung kain iihrom, dan posisi tubuh anda berada
di dalamnya, layaknya berada di dalam sebuah bundaran holahop atau
seperti wajarnya kita memakai sarung. kemudian kenakanlah layaknya kita
memakai sarung dengan melipat ujung bagian kanan dan kirinya. dengan
cara ini kita lebih mudah untuk memakainya (karena sudah terbiasa),
berjalan pun mudah, dan aurot tetap terjaga.
kemudian untuk bagian atas (rida’) anda hanya perlu
menyelimutkannya pada tubuh dengan menutup pundak bagian kanan dan
kiri. namun khusus ketika anda memulai ritual thawaf, pakailah kain
ihram bagian kanan di bawah ketiak anda sehingga pundak kanan anda
terbuka.
membuka pundak bagian kanan adalah ritual thawaf,
diantara kesalahan jamaah haji dan umrah adalah membuka pundak kanan
sepanjang waktu. padahal ini adalah ritual ketika thawaf saja.
Posting Komentar